Selasa, 19 Juli 2016

BUKU SEJARAH SILIWANGI DAN BIOGRAFI SESEPUH SILIWANGI : JENDERAL TNI (PURN) UMAR WIRAHADIKUSUMAH.

BUKU SEJARAH DIVISI SILIWANGI DAN BIOGRAFI SESEPUH SILIWANGI, MANTAN PANGDAM V/JAYA SAAT TERJADI PERISTIWA GESTAPU / G30S-PKI 1965, PANGKOSTRAD, KASAD & WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, JENDERAL TNI (PURN) UMAR WIRAHADIKUSUMAH, " MENEGAKKAN KEBENARAN DALAM DIAM ", KARYA HERRY GENDUT JANARTO.



Jenderal TNI (Purn) Umar Wirahadikusumah adalah salah seorang tokoh militer dan sesepuh Divisi SILIWANGI yang sangat sederhana, beliau adalah putera Pasundan  berdarah Menak (Bangsawan),kakeknya dari pihak ibu adalah pensiunan Patih Bandung, sedangkan  ayahnya adalah seorang Demang.
Cukup banyak peristiwa penting dalam sejarah Indonesia yang melibatkan peranan dan perjuangan beliau. Yang paling penting adalah, beliau terlibat aktif dalam penumpasan 2 (dua) peristiwa berdarah yang dilakukan Partai Komunis Indonesia (PKI), yaitu penumpasan Pemberontakan PKI Madiun 1948 pimpinan Muso dan Amir Sjarifuddin. Kemudian  beliau kembali menunjukkan kesetiaannya pada Negara dan Pancasila dalam peristiwa Pemberontakan G30S-PKI 1965 / GESTAPU.

BERIKUT ADALAH RIWAYAT HIDUP SINGKAT, PERJUANGAN DAN PENGABDIAN JENDERAL TNI UMAR WIRAHADIKUSUMAH :

**- Umar merupakan  pasangan Raden Rangga Wirahadikusumah (Wedana Cibatu, Garut) dan Nyi Raden Lesmana Ratnaningrum (Anak Patih Bandung Timur) , pada tanggal 10 Oktober 1924.
**- Pendidikannya diperoleh di ELS (Europeesche Lagere School/SD) di Cicalengka, MULO/SMP di Ciawi, Tasikmalaya.
**- Semasa penjajahan Jepang mengikuti pendidikan Seinendojo di Dago, Bandung dan Tangerang lalu dilanjutkan dengan pendidikan tentara PETA di Bogor.
- Segera setelah Proklamasi 17 Agustus 1945 beliau bergabung dengan BKR,  dan langsung bertugas di Divisi Siliwangi, beliau sempat menjadi Ajudan Kolonel A.H. Nasution, Panglima Divisi III/Siliwangi. Selama bertugas di Divisi Siliwangi beliau lebih banyak bertugas dalam operasi-operasi militer penumpasan Pemberontakan, seperti DI/TII Kartosuwiryo, PKI Madiun /Muso (Semasa Long March Siliwangi), PRRI di Sumatera Utara dan Gerombolan Liar Pengganggu Keamanan lainnya.
**- Pada 31 Januari 1959, Letkol Umar Wirahadikusumah diangkat sebagai Komandan Komando Militer Kota Besar Djakarta Raja (KMKB -DR), yang kemudian menjadi KODAM V Jaya dan saat bertugas sebagai PANGDAM V Jaya inilah beliau mengemban tanggung jawab yang sangat besar, disamping harus menghadapi gangguan keamanan yang masih sangat sering terjadi di sekitar Jakarta, beliau juga harus bertanggung jawab atas keamanan berbagai proyek besar yang saat itu sedang giat-giatnya dilakukan atas perintah Bung Karno (SERING DISEBUT PROYEK MERCUSUAR), seperti : Monumen Nasional (MONAS), yang puncak api berlapis emasnya sempat disimpan di Markas KODAM V/Jaya, Pembangunan Gelora Senayan, Mesjid Istiqlal, Hotel Indonesia dan Jakarta By Pass (Sekarang Jl. Jend. A. Yani).
Pada saat itulah hubungan beliau dengan Bung Karno menjadi dekat, bahkan beliau acap kali diminta untuk menemani Bung Karno ke Jatinegara jika sedang WAKUNCAR ke rumah Yurike Sanger.
**- Pada saat terjadi peristiwa berdarah Pemberontakan G30S/PKI 1965, sebagai PANGDAM V/Jaya dan Penguasa Pelaksana Perang Daerah (PEPELRADA), beliau memainkan peranan penting dan bertindak cepat bersama Pangkostrad Mayjen Soeharto (Kelak menjadi Presiden RI ke-2) menjadi " PALANG PINTU ", untuk menghalangi dan menghancurkan kekuatan PKI di Ibukota. Saat itu pasukan yang bisa digerakkan Pak Harto dengan cepat hanyalah 1 Batalyon RPKAD, Batalyon 328 / Kujang II dan Pasukan dari Kodam V/Jaya yang sebagian juga terlibat dalam G30S/PKI tersebut, yaitu Kol. Abdul Latief, Komandan Brigif I KODAM V/Jaya, namun berkat kesigapan beliau, unsur-unsur PKI di KODAM V/Jaya berhasil dinetralisir dan pasukan yang tidak terlibat dapat segera dikonsolidasikan dalam operasi penumpasan gerakan PKI.
Saat itu sebagian besar pasukan tempur seperti KOSTRAD dan RPKAD sedang berada di perbatasan dalam rangka Operasi DWIKORA (KONFRONTASI dengan Malaysia). 
**- Tanggal 2 Desember 1965, beliau diangkat menjadi PANGKOSTRAD, setelah itu pada tanggal 4 Desember 1969 dipercaya untuk menjabat sebagai KASAD.
**- Tanggal 10 Agustus 1973 diangkat sebagai Ketua BPK selama 2 (dua) periode sampai tahun 1983, setelah itu pada tanggal 11 Maret 1983 diangkat sebagai Wakil Presiden RI ke 4 hingga 11 Maret 1988.


S P E S I F I K A S I :
- Buku bekas.
- Hard Cover berjaket.
- MASIH BAGUS.
- Halaman lengkap.
- Dilengkapi dengan foto.
- Penerbit Pustaka Kayutangan.
- Cetakan kedua, Januari 2006.
- 283 halaman.
- Ukuran 16 x 24 cm.


HARGA @ Rp 300.000,-- (FIX), BELUM TERMASUK ONGKOS KIRIM.

UNTUK INFO LEBIH LANJUT SILAHKAN MENGHUBUNGI TREEHOUSE KULAMA 081586008604 (SMS / WA / LINE). 

UNTUK MELIHAT KOLEKSI LENGKAP KAMI, SILAHKAN MENG "KLIK" SITUS BERIKUT: 

www.bukusejarah.com 
www.bukukoleksi.com 
www.bukujadul.com 
bukusejarahdanbiografi.blogspot.co.id 
bukumajalahjadul.blogspot.co.id 
bukug30spki1965.blogspot.co.id 
bukusejarahg30s.blogspot.co.id 
bukubudayajawa.blogspot.co.id 
bukubonsai.blogspot.co.id 
bukukopassus.blogspot.co.id  
bukusiliwangi.blogspot.co.id 
integrasitimortimur.blogspot.co.id 
jualbukupenting.blogspot.co.id 
sepatukudabekas.blogspot.co.id
pasukankomando.blogspot.co.id

MAAF, KAMI TIDAK MELAYANI TRANSAKSI SECARA COD.